Universitas Airlangga Official Website

FTMM UNAIR Ajak Mahasiswa Asing Dari 17 Negara Dalam Program Teknologi dan Energi Berkelanjutan

Foto Bersama Program SEGTA 2022. (Foto: Wildan)

UNAIR NEWS – Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR mengadakan program Sustainable Energy and Green Technology Applications (SEGTA) yang pertama pada 2022 ini. SEGTA merupakan rangkaian acara academic lecture dan community service and development dengan melibatkan pelajar dan pengajar mancanegara.

“Dengan pendaftar 31 peserta dari 17 negara, SEGTA ini gabungan antara academy lecture, student inbound, staff inbound,” kata Wakil Dekan III FTMM UNAIR Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si

Peserta yang datang terdiri dari para sarjana, magister hingga Doktor. Dari program itu, Prof Retna berharap pada waktu mendatang dapat melakukan kerja sama riset atau publikasi. Menurut Prof Retna, UNAIR unggul pada bidang community services & development, di mana bidang tersebut belum merambah di negara lain.

Acara yang berlangsung pada Rabu (9/11/2022) hingga Minggu (13/11/2022) itu mengenalkan produk hasil riset FTMM UNAIR yang telah dimanfaatkan oleh komunitas di beberapa wilayah seperti di Giliyang, Bintan, Banyuwangi, dan Gempol. Salah satu produknya adalah solar hidroponik yang digunakan sebagai smart farming di Gempol.

Suasana Kegiatan SEGTA pada Jumat (11/11/2022). (Foto: Wildan)

Prof Retna mengungkapkan bahwa SEGTA digelar sebagai sarana branding kampus UNAIR dan FTMM beserta produk-produknya yang siap diaplikasikan. “Kalau produk skala lab (laboratorium. Red) kita engga pamerkan. Nggak berani kita, itu masih riset.”

Peserta dari Pakistan Muhammad Fahad Malik, yang sedang mengampu Magister Hukum di UNDIP mengatakan bahwa, konteks sustainable (berkelanjutan) tidak terbatas pada bidang tertentu. Namun itu adalah kebutuhan dunia saat ini.

“Dunia sekarang sedang tumbuh tiap harinya. Populasinya, polusinya, dan lain-lain. Sehingga kita perlu mengupayakan sustainable environment (lingkungan berkelanjutan. Red) dengan alat (apapun. Red) yang ada,”

Fahad mencontohkan upaya yang dapat ia lakukan untuk mewujudkan keberlangsungan lingkungan sesuai bidang magister hukumnya. Yaitu membuat hukum dan kebijakan tentang perubahan iklim, keamanan dan ketertiban antara ras manusia, serta kesetaraan gender.

“Sehingga semua ini (upaya. Red) bertujuan untuk meraih dunia berkelanjutan, yang berkembang dengan baik dan tidak membahayakan diri kita,” tutupnya.

Penulis: Muhammad Mu’afa Rahman

Editor: Feri Fenoria